Panduan Lengkap Kurban Idul Adha
Kurban Idul Adha
Idul Adha adalah momen penuh makna bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain ibadah haji, salah satu amalan utama yang dianjurkan adalah menyembelih hewan kurban. Bagi umat Islam yang tidak menunaikan haji, berkurban adalah bentuk ketaatan dan pendekatan diri kepada Allah SWT.
Namun, agar kurban diterima dan bernilai ibadah, perlu diketahui tata cara, sunnah, larangan, dan anjuran yang sesuai syariat, khususnya menurut Mazhab Imam Syafi'i. Artikel ini akan menguraikan semuanya secara ringkas namun padat berdasarkan dalil shahih dan kitab-kitab mu'tabarah.
🔹 I. Sunnah-Sunnah bagi Orang yang Akan Berkurban
Menyembelih di Hari Nahr dan Hari Tasyriq
Waktu penyembelihan dimulai sejak 10 Dzulhijjah setelah salat Id hingga 13 Dzulhijjah sebelum Maghrib.
QS. Al-Hajj: 28
"Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan."
Menyembelih Sendiri jika Mampu
Disunnahkan menyembelih dengan tangan sendiri jika bisa, atau setidaknya menyaksikannya.
Hadis: HR. Bukhari dan Muslim, dari Anas bin Malik.
Membaca Basmalah dan Takbir
Lafaz: "Bismillāhi Allāhu Akbar" saat penyembelihan.
Menghadap Kiblat
Baik penyembelih maupun hewan, dianjurkan menghadap kiblat.
Memilih Hewan Terbaik
Disunnahkan memilih hewan yang sehat, gemuk, dan tidak cacat.
Hadis: HR. Hakim dan Baihaqi.
Tidak Mematahkan Tulang
Disunnahkan membiarkan tulang tetap utuh sebagai bentuk penghormatan.
Memakan Sebagian Daging Kurban
Sebagian daging disunnahkan dimakan sendiri, sebagai bentuk syukur.
🔹 II. Larangan-Larangan Bagi Orang yang Akan Berkurban
Tidak Memotong Rambut dan Kuku (Makruh Tanzih)
Bagi yang berniat berkurban, makruh memotong rambut dan kuku sejak 1 Dzulhijjah hingga hewan disembelih.
Hadis: HR. Muslim dari Ummu Salamah.
Menjual Bagian dari Hewan Kurban
Tidak diperbolehkan menjual kulit, kepala, atau bagian lainnya.
Hadis: HR. Hakim, disahihkan Al-Albani.
Memberi Upah Jagal dari Daging Kurban
Upah harus diberikan dari harta lain, bukan bagian kurban.
Hadis: HR. Bukhari dan Muslim, dari Ali bin Abi Thalib.
🔹 III. Anjuran Penting dalam Ibadah Kurban
Niat Ikhlas Karena Allah
Niat adalah inti amal, dilakukan saat menyembelih atau menyerahkan pada penyembelih.
HR. Bukhari dan Muslim
"Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya."
Membagi Daging Secara Bijak
Disunnahkan membagi daging dalam tiga bagian:
- Sepertiga untuk diri sendiri dan keluarga
- Sepertiga untuk diberikan sebagai hadiah
- Sepertiga untuk disedekahkan kepada fakir miskin
Memastikan Hewan Tidak Cacat Berat
Empat cacat yang tidak sah: buta sebelah, sakit parah, pincang berat, dan sangat kurus.
Hadis: HR. Abu Dawud, hasan sahih.
🔹 Rujukan Mazhab Syafi'i
Al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab – Imam an-Nawawi
Nihayah al-Muhtaj – Imam ar-Ramli
Mughni al-Muhtaj – Al-Khatib asy-Syarbini
Fath al-Wahhab – Zakariya al-Anshari
Tuhfatul Muhtaj – Ibnu Hajar al-Haitami
🔹 Penutup
Berkurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi bentuk penghambaan dan pendekatan diri kepada Allah SWT. Semoga kurban kita tahun ini diterima oleh Allah, dan menjadi bekal kebaikan di dunia dan akhirat.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan praktis dalam melaksanakan ibadah kurban sesuai tuntunan syariat.
Jika ingin mendalami lebih lanjut, jangan ragu untuk merujuk ke kitab-kitab fikih Mazhab Syafi'i atau berkonsultasi dengan ulama terpercaya di lingkungan Anda.
Mau Gali Lebih Banyak Ilmu?
Yuk jelajahi Daftar Isi untuk artikel penuh inspirasi!
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke Hijrah Digital. Silakan tinggalkan komentar Anda jika ada yang ingin didiskusikan.