PERINTAH BERKURBAN: UJIAN TERBERAT SEORANG AYAH

PERINTAH BERKURBAN: UJIAN TERBERAT SEORANG AYAH

أمر الأضحية: أصعب اختبار لأب
Kisan Nabi Ibrahim AS

Kisah Nabi Ibrahim AS.

Kisah perintah berkurban yang diberikan kepada Nabi Ibrahim AS adalah salah satu ujian keimanan terberat dalam sejarah. Perintah untuk menyembelih putranya sendiri, Ismail AS, menggambarkan puncak ketaatan dan keikhlasan kepada Allah. Kisah ini menjadi asal mula ibadah kurban yang hingga kini dijalankan umat Islam setiap Hari Raya Idul Adha.

🔹 Perintah Ilahi dalam Mimpi

Setelah Ka’bah selesai dibangun, Allah menguji Nabi Ibrahim dengan perintah yang sangat berat: menyembelih putranya, Ismail. Dalam Islam, mimpi para nabi adalah wahyu dari Allah. Dengan hati penuh ketaatan, Ibrahim menyampaikan mimpinya kepada Ismail dengan lembut:

يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ

QS. As-Saffat: 102

“Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?”

🔹 Ketaatan Ismail yang Luar Biasa

Tanpa ragu, Ismail menjawab dengan keteguhan hati yang menunjukkan keimanan dan kesabaran yang luar biasa:

💬 Dialog Ismail:

“Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Jawaban ini mencerminkan ketaatan mutlak Ismail kepada Allah dan penghormatannya kepada ayahnya.

🔹 Mukjizat Ilahi: Penggantian dengan Sembelihan

Ibrahim dan Ismail berjalan menuju tempat penyembelihan. Ismail dibaringkan di tanah, dan saat Ibrahim mengayunkan pisau untuk melaksanakan perintah Allah, Allah menahan tangannya dan menggantikan Ismail dengan seekor hewan sembelihan besar dari surga.

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

QS. As-Saffat: 107

“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

Inilah asal mula ibadah kurban, yang menjadi salah satu ibadah penting dalam Islam, dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha.

🔹 Pelajaran Besar dari Peristiwa Kurban

1

Taat total kepada perintah Allah meski bertentangan dengan naluri manusia

2

Keikhlasan dalam berkorban—baik harta, jiwa, maupun perasaan

3

Peran ayah dan anak dalam ketaatan, keduanya saling mendukung untuk melaksanakan perintah Allah

4

Allah tidak menzhalimi hamba-Nya, dan mengganti ujian yang berat dengan pahala yang besar

🔹 Keutamaan Ibadah Kurban

Rasulullah SAW menegaskan keutamaan ibadah kurban dalam sabdanya:

"ما عمل آدمي يوم النحر أحب إلى الله من إهراق الدم، إنها لتأتي يوم القيامة بقرونها وأظلافها وأشعارها، وإن الدم ليقع من الله بمكان قبل أن يقع على الأرض، فطيبوا بها نفسا"

"Tidak ada suatu amalan yang dilakukan oleh anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah daripada menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku, dan bulunya. Dan sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah sebelum jatuh ke tanah. Maka ikhlaskanlah kurban itu." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)

Ibadah kurban mengajarkan kita untuk berbagi dengan sesama dan mengikhlaskan harta demi mendekatkan diri kepada Allah.

#NabiIbrahim #Ismail #Kurban #IdulAdha

Mau Gali Lebih Banyak Ilmu?
Yuk jelajahi Daftar Isi untuk artikel penuh inspirasi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahar Emas 6 Juta per Mayam: Pandangan Imam Syafi’i & Solusi Bijak untuk Calon Pengantin di Aceh

Bayar Zakat Fitrah di Mana? Di Kampung atau di Tempat Kita Berlebaran?

Masa waktu Qashar shalat