KISAH NABI IBRAHIM AS: PELOPOR TAUHID DAN KEIKHLASAN

KISAH NABI IBRAHIM AS: PELOPOR TAUHID DAN KEIKHLASAN

قصة إبراهيم عليه السلام: أبو التوحيد والاخلاص
Kisan Nabi Ibrahim AS

Kisah Nabi Ibrahim AS.

Nabi Ibrahim AS adalah salah satu nabi ulul azmi, tokoh besar dalam sejarah tauhid yang sangat dihormati oleh tiga agama samawi: Islam, Yahudi, dan Nasrani. Dalam Islam, beliau dikenal sebagai Khalilullah—kekasih Allah. Kisahnya penuh dengan pelajaran tentang keimanan, pengorbanan, dan keberanian dalam menegakkan kebenaran.

🔹 Lahir di Tengah Masyarakat Penyembah Berhala

Nabi Ibrahim lahir di negeri Babilonia (sekarang Irak) di tengah masyarakat yang menyembah berhala. Bahkan ayahnya sendiri, Azar, adalah pembuat dan penyembah berhala. Sejak kecil, Ibrahim sudah menunjukkan ketidaksukaan terhadap berhala-berhala yang tidak dapat mendengar, melihat, atau menolong.

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ آزَرَ أَتَتَّخِذُ أَصْنَامًا آلِهَةً إِنِّي أَرَاكَ وَقَوْمَكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ

QS. Al-An'am: 74

"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya Azar: 'Apakah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.'"

🔹 Mencari Tuhan yang Sebenarnya

Dalam masa mudanya, Nabi Ibrahim merenung dan bertanya-tanya tentang siapa Tuhan yang sebenarnya. Suatu malam, dia melihat bintang dan berkata, "Inilah Tuhanku." Tapi ketika bintang itu tenggelam, dia berkata, "Aku tidak suka yang tenggelam." Dia pun mengatakan hal yang sama terhadap bulan dan matahari. Akhirnya ia menyadari bahwa Tuhan sejati tidak mungkin sesuatu yang tenggelam atau berubah.

فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَىٰ كَوْكَبًا ۖ قَالَ هَـٰذَا رَبِّي ۖ فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَا أُحِبُّ الْآفِلِينَ

QS. Al-An'am: 76

"Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) berkata: 'Inilah Tuhanku.' Tetapi tatkala bintang itu tenggelam, dia berkata: 'Saya tidak suka kepada yang tenggelam.'"

🔹 Menghancurkan Berhala dan Berdebat dengan Raja Namrud

Ketika kaumnya pergi merayakan sebuah pesta, Ibrahim masuk ke kuil dan menghancurkan semua berhala, kecuali satu—yang paling besar. Ia menggantungkan kapaknya ke patung besar itu. Ketika kaumnya kembali, mereka marah dan menuduh Ibrahim. Dengan cerdas, Ibrahim berkata:

💬 Dialog Nabi Ibrahim:

"Tanyakan saja kepada berhala besar itu, jika ia bisa berbicara!"

Mereka pun terdiam, menyadari bahwa berhala itu tak mampu berbuat apa-apa. Namun karena kesombongan, mereka tetap menolak kebenaran.

Akhirnya, Raja Namrud memerintahkan agar Ibrahim dibakar. Tapi Allah menurunkan mukjizat:

قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ

QS. Al-Anbiya: 69

"Kami berfirman: 'Hai api, jadilah kamu dingin dan keselamatan bagi Ibrahim.'"

Ibrahim pun selamat dari api yang besar itu tanpa terluka sedikit pun.

🔹 Membangun Ka'bah dan Perintah Kurban

Ibrahim bersama anaknya Ismail membangun Ka'bah atas perintah Allah. Doa mereka menjadi doa yang terkenal:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

QS. Al-Baqarah: 127

"Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Lalu, Allah menguji Ibrahim dengan perintah yang sangat berat: menyembelih anaknya, Ismail. Dengan penuh keikhlasan, Ibrahim dan Ismail sama-sama taat.

قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

QS. As-Saffat: 102

"Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."

Ketika Ibrahim hendak menyembelih Ismail, Allah menggantinya dengan seekor domba. Inilah asal mula ibadah kurban dalam Islam.

🔹 Pelajaran dari Nabi Ibrahim AS

1

Tauhid yang teguh, meski melawan arus

2

Ketaatan kepada Allah tanpa syarat

3

Keberanian dalam menyampaikan kebenaran

4

Keteladanan sebagai seorang ayah dan suami

5

Ikhlas dalam berkorban demi Allah

"أنا أَوْلى النَّاسِ بإبْرَاهِيمَ، لأنَّه ليس بيْنَهُ وبيْنَهُ نَبِيٌّ"

"Aku adalah orang yang paling dekat dengan Ibrahim, karena tidak ada nabi di antara aku dan dia." (HR. Ahmad)

Dan dalam setiap shalat kita membaca shalawat Ibrahimiyah sebagai bentuk penghormatan kepadanya.

#NabiIbrahim #KisahParaNabi #Tauhid #Qurban

Referensi Quran

QS. Al-An'am
Ayat 74-79
QS. Al-Anbiya
Ayat 51-70
QS. As-Saffat
Ayat 99-113

Mau Gali Lebih Banyak Ilmu?
Yuk jelajahi Daftar Isi untuk artikel penuh inspirasi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahar Emas 6 Juta per Mayam: Pandangan Imam Syafi’i & Solusi Bijak untuk Calon Pengantin di Aceh

Bayar Zakat Fitrah di Mana? Di Kampung atau di Tempat Kita Berlebaran?

Masa waktu Qashar shalat