Makna dan Tata Cara Idul Adha Menurut Mazhab Syafi’i: Panduan Lengkap & Praktis

Panduan Lengkap Idul Adha Menurut Mazhab Syafi'i

عيد الأضحى في المذهب الشافعي
Ilustrasi Idul Adha

Shalat Idul Adha (Ilustrasi: Hijrah Digital Islam)

Idul Adha adalah momen istimewa dalam Islam yang memadukan ibadah, pengorbanan, dan kebersamaan. Berikut panduan lengkap menurut Mazhab Syafi'i:

1 Definisi Idul Adha

Idul Adha (العيد الأضحى) adalah hari raya yang dirayakan pada 10 Dzulhijjah setiap tahun, sebagai puncak dari ibadah haji dan memperingati ketaatan Nabi Ibrahim AS yang bersedia menyembelih putranya Ismail AS karena perintah Allah. Hari ini juga disebut sebagai Hari Nahr (penyembelihan).

2 Hukum Merayakan Idul Adha

Menurut mazhab Syafi'i, shalat Idul Adha hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi laki-laki yang baligh, merdeka, dan tidak ada uzur.

Imam Nawawi dalam Al-Majmu' (5/12):

"Shalat dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) adalah sunnah muakkadah menurut kesepakatan ulama dari mazhab kami."

3 Waktu Pelaksanaan Shalat Idul Adha

Waktu pelaksanaan dimulai dari terbit matahari (syuruk) + waktu yang cukup untuk shalat dua rakaat dan khutbah (sekitar 15-20 menit setelah syuruk), hingga tergelincir matahari (zawal).

Catatan: Mazhab Syafi'i menganjurkan agar shalat Idul Adha disegerakan agar waktu yang tersisa bisa digunakan untuk menyembelih hewan kurban.

4 Tata Cara Shalat Idul Adha

Shalat dilakukan dua rakaat, dengan:

  • 7 takbir di rakaat pertama (selain takbiratul ihram)
  • 5 takbir di rakaat kedua (selain takbir saat bangkit dari sujud)

Setelah shalat, disunnahkan untuk khutbah dua kali, seperti khutbah Jumat.

Imam Asy-Syafi'i dalam Al-Umm (1/207):

"Shalat Id dilakukan dengan dua rakaat, bertakbir pada rakaat pertama tujuh kali selain takbir pembukaan, dan pada rakaat kedua lima kali selain takbir saat berdiri dari sujud."

5 Khutbah Idul Adha

Khutbah Idul Adha hukumnya sunnah menurut mazhab Syafi'i.

Ketentuan khutbah:

  • Disampaikan setelah shalat (bukan sebelum, seperti pada shalat Jumat)
  • Disunnahkan memulai khutbah dengan takbir
  • Membahas tentang kurban, tauhid, dan ketaatan kepada Allah

6 Takbir pada Idul Adha

Dalam mazhab Syafi'i:

  • Takbir muqayyad: setelah shalat fardhu, dari shalat Subuh 9 Dzulhijjah (bagi yang tidak wukuf di Arafah) sampai shalat Ashar 13 Dzulhijjah
  • Takbir mursal: tanpa terikat waktu shalat, disunnahkan sejak malam Idul Adha hingga akhir hari tasyrik

7 Kurban (Udhiyah)

Hukum kurban menurut mazhab Syafi'i adalah sunnah muakkadah bagi yang mampu.

Imam Nawawi dalam Al-Majmu' (8/383):

"Kurban tidak wajib, melainkan sunnah muakkadah bagi yang mampu melakukannya."

Waktu penyembelihan: dimulai setelah shalat Idul Adha hingga terbenam matahari tanggal 13 Dzulhijjah.

8 Larangan Bagi yang Hendak Berkurban

Bagi yang hendak berkurban, disunnahkan tidak memotong rambut dan kuku sejak awal Dzulhijjah hingga hewan kurban disembelih.

Berdasarkan hadits riwayat Muslim, dan dianjurkan oleh sebagian ulama Syafi'iyah sebagai bentuk ittiba'.

9 Adab Hari Raya

  • Mandi hari raya (ghusl)
  • Memakai pakaian terbaik (bukan harus baru)
  • Menggunakan wewangian bagi laki-laki
  • Tidak makan sebelum shalat Idul Adha (berbeda dengan Idul Fitri)
  • Menghadiri shalat dengan khusyuk dan takbir

وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

"Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati." (QS. Al-Hajj: 32)

Artikel Populer

Panduan Haji
Panduan Haji Lengkap Mazhab Syafi'i
12 April 2025
Zakat Fitrah
Tata Cara Zakat Fitrah yang Benar
5 April 2025

Mau Gali Lebih Banyak Ilmu?
Yuk jelajahi Daftar Isi untuk artikel penuh inspirasi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahar Emas 6 Juta per Mayam: Pandangan Imam Syafi’i & Solusi Bijak untuk Calon Pengantin di Aceh

Bayar Zakat Fitrah di Mana? Di Kampung atau di Tempat Kita Berlebaran?

Masa waktu Qashar shalat