Shalat Tarawih: Keutamaan, Dalil, Tata Cara, dan Jumlah Rakaat

 

Shalat Tarawih: Keutamaan, Dalil, Tata Cara, dan Jumlah Rakaat


Pendahuluan

Shalat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Shalat ini dilaksanakan setelah shalat Isya dan menjadi bagian dari qiyam Ramadan, yaitu shalat malam di bulan suci. Banyak keutamaan yang dijanjikan bagi mereka yang menjalankannya dengan penuh keimanan dan keikhlasan.

Pada artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai shalat Tarawih, mulai dari pengertian, keutamaan, dalil, tata cara, hingga jumlah rakaatnya.


Pengertian Shalat Tarawih

Shalat Tarawih berasal dari kata تَرَاوِيحُ (tarāwīḥ), yang berarti "waktu istirahat." Disebut demikian karena dalam pelaksanaannya biasanya diselingi dengan jeda istirahat setelah beberapa rakaat.

Shalat ini termasuk dalam ibadah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Shalat Tarawih bisa dikerjakan secara berjamaah di masjid atau sendiri di rumah.


Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih

Dalil dari Al-Qur’an

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Muzzammil ayat 20:

"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau (kadang) setengahnya atau sepertiganya, dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu."
(QS. Al-Muzzammil: 20)

Ayat ini menjadi dasar anjuran shalat malam, termasuk shalat Tarawih di bulan Ramadan.

Dalil dari Hadits

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Barang siapa yang mendirikan shalat (Tarawih) di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
(HR. Bukhari No. 37 dan Muslim No. 759)

Hadits ini menunjukkan bahwa shalat Tarawih adalah ibadah yang memiliki keutamaan besar, yaitu pengampunan dosa bagi mereka yang melaksanakannya dengan ikhlas.


Sejarah Shalat Tarawih

Pada zaman Rasulullah ﷺ, beliau pernah melaksanakan shalat Tarawih berjamaah di masjid selama tiga malam berturut-turut. Namun, pada malam keempat, beliau tidak keluar karena khawatir shalat ini akan diwajibkan bagi umatnya.

Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:

"Rasulullah ﷺ keluar pada suatu malam di bulan Ramadan dan shalat di masjid, lalu orang-orang mengikutinya. Kemudian pada malam berikutnya Rasulullah kembali shalat dan orang-orang semakin banyak. Pada malam ketiga atau keempat, jumlah mereka semakin bertambah, tetapi Rasulullah tidak keluar kepada mereka. Ketika pagi tiba, beliau bersabda: 'Aku melihat apa yang kalian lakukan, tetapi aku tidak keluar karena aku khawatir shalat ini diwajibkan bagi kalian.'"
(HR. Bukhari No. 924 dan Muslim No. 761)

Pada masa Khalifah Umar bin Khattab RA, beliau menghidupkan kembali shalat Tarawih secara berjamaah dengan jumlah 20 rakaat.


Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Terdapat beberapa pendapat tentang jumlah rakaat shalat Tarawih:

  1. 8 Rakaat

    • Berdasarkan hadits Aisyah RA, Rasulullah tidak pernah melakukan shalat malam lebih dari 11 rakaat (termasuk Witir).
    • (HR. Bukhari No. 2013 dan Muslim No. 738)
  2. 20 Rakaat

    • Pada masa Khalifah Umar bin Khattab RA, shalat Tarawih dilaksanakan dengan 20 rakaat dan menjadi praktik umum di banyak masjid.
    • (HR. Al-Baihaqi No. 4647)
  3. 36 Rakaat

    • Penduduk Madinah pada masa Imam Malik melakukan 36 rakaat untuk menambah ibadah mereka.

Baik 8, 20, atau lebih, semuanya tetap berpahala. Yang terpenting adalah konsistensi dan keikhlasan dalam menjalankannya.


Tata Cara Shalat Tarawih

Shalat Tarawih dilakukan dengan format dua rakaat-dua rakaat, diakhiri dengan salam setiap dua rakaatnya. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat, jika salah seorang di antara kalian khawatir masuk waktu Subuh, hendaklah ia mengerjakan satu rakaat sebagai Witir."
(HR. Bukhari No. 990 dan Muslim No. 749)

Setelah Tarawih, biasanya dilanjutkan dengan shalat Witir, yang bisa dilakukan dengan 1, 3, atau 5 rakaat.

Niat Shalat Tarawih

Berikut lafaz niat shalat Tarawih:

  • Jika shalat sendiri:
    "Ushalli sunnatat-tarāwīḥi rak‘ataini lillāhi ta‘ālā."
    (Aku niat shalat sunnah Tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala.)

  • Jika menjadi imam:
    "Ushalli sunnatat-tarāwīḥi rak‘ataini imāman lillāhi ta‘ālā."
    (Aku niat shalat sunnah Tarawih dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala.)

  • Jika menjadi makmum:
    "Ushalli sunnatat-tarāwīḥi rak‘ataini ma’mūman lillāhi ta‘ālā."
    (Aku niat shalat sunnah Tarawih dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala.)


Keutamaan dan Manfaat Shalat Tarawih

  1. Menghapus dosa yang telah lalu
    • (HR. Bukhari No. 37 dan Muslim No. 759)
  2. Mendapat pahala seperti shalat semalam suntuk
    • (HR. Tirmidzi No. 806)
  3. Menjadi syiar Islam di bulan Ramadan
  4. Mendapat tambahan keberkahan di bulan Ramadan

Shalat Tarawih bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.


Kesimpulan

Shalat Tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Rasulullah ﷺ sendiri melakukannya, dan para sahabat serta ulama setelahnya terus menjaga tradisi ini.

Tidak ada batasan mutlak mengenai jumlah rakaatnya, yang terpenting adalah melaksanakannya dengan ikhlas dan penuh keimanan.

Semoga Allah SWT memberi kita kemudahan dalam menjalankan shalat Tarawih dan menerima amal ibadah kita di bulan Ramadan. Aamiin.


Bagikan artikel ini kepada teman-temanmu agar mereka juga mendapatkan manfaatnya!

Jangan lupa tinggalkan komentar tentang pengalamanmu dalam menjalankan shalat Tarawih di bulan Ramadan.



Mau Gali Lebih Banyak Ilmu?
Yuk jelajahi Daftar Isi untuk artikel penuh inspirasi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahar Emas 6 Juta per Mayam: Pandangan Imam Syafi’i & Solusi Bijak untuk Calon Pengantin di Aceh

Bayar Zakat Fitrah di Mana? Di Kampung atau di Tempat Kita Berlebaran?

Masa waktu Qashar shalat