Rukun Iman 6 Perkara

Rukun Iman ada 6 Perkara



Rukun Iman adalah enam pilar utama dalam akidah Islam yang menjadi dasar kepercayaan seorang Muslim.

1. Iman kepada Allah

2. Iman kepada Malaikat

3. Iman kepada Kitab-kitab Allah

4. Iman kepada Rasul-rasul Allah

5. Iman kepada Hari Akhir

6. Iman kepada Qada dan Qadar


Rukun Iman: Pilar Kepercayaan dalam Islam

Dalam Islam, rukun iman adalah enam pilar kepercayaan yang menjadi dasar bagi setiap Muslim. Tanpa keyakinan terhadap enam hal ini, iman seseorang belum sempurna. Rukun iman bukan sekadar konsep teoretis, tetapi harus terwujud dalam keyakinan dan tindakan sehari-hari.

Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits dari Rasulullah ﷺ ketika Jibril bertanya tentang iman:

"Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim, no. 8)

Berikut adalah rincian enam rukun iman beserta pengertiannya:

1. Iman kepada Allah

Keyakinan pertama dan paling fundamental dalam Islam adalah percaya kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Allah adalah Maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta memiliki sifat-sifat kesempurnaan.

Dalil dalam Al-Qur'an:

"Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya." (QS. Al-Baqarah: 255)

Keimanan kepada Allah mencakup tauhid rububiyah (meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta), tauhid uluhiyah (menyembah hanya kepada Allah), dan tauhid asma’ wa sifat (meyakini sifat-sifat Allah sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits).

2. Iman kepada Malaikat

Malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya dan tidak memiliki keinginan selain menjalankan perintah-Nya. Mereka tidak makan, minum, atau tidur, dan selalu taat kepada Allah.

Dalil dalam Al-Qur'an:

"Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim: 6)

10 malaikat yang wajib diketahui oleh setiap Muslim. Mereka adalah makhluk Allah yang selalu taat dan memiliki tugas khusus

1. Malaikat Jibril

Tugas: Menyampaikan wahyu dari Allah kepada para nabi dan rasul.
Dalil:
"Katakanlah, 'Ruhul Qudus (Jibril) menurunkannya (Al-Qur'an) dari Tuhanmu dengan benar...'" (QS. An-Nahl: 102)

2. Malaikat Mikail

Tugas: Mengatur rezeki, hujan, dan keseimbangan alam.
Dalil:
"Barang siapa menjadi musuh Allah, malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril, dan Mikail, maka sungguh Allah adalah musuh bagi orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 98)

3. Malaikat Israfil

Tugas: Meniup sangkakala pada hari kiamat.
Dalil:
"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah." (QS. Az-Zumar: 68)

4. Malaikat Izrail (Malakul Maut)

Tugas: Mencabut nyawa manusia.
Dalil:
"Katakanlah, 'Malaikat maut yang diserahi (tugas) mencabut nyawamu akan mematikan kamu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan.'" (QS. As-Sajdah: 11)

5. Malaikat Munkar

Tugas: Menanyai manusia di alam kubur tentang keimanan mereka.

6. Malaikat Nakir

Tugas: Bersama Munkar, menanyai manusia di alam kubur.
Dalil: Hadits dari Rasulullah ﷺ:
"Sesungguhnya seorang hamba, apabila telah dimasukkan ke dalam kuburnya, maka datanglah kepadanya dua malaikat berwarna hitam kebiruan, yang satu bernama Munkar dan yang lain bernama Nakir..." (HR. Tirmidzi, no. 1071)

7. Malaikat Raqib

Tugas: Mencatat amal baik manusia.
Dalil:
"(Yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri." (QS. Qaf: 17)

8. Malaikat Atid

Tugas: Mencatat amal buruk manusia.
Dalil:
"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)." (QS. Qaf: 18)

9. Malaikat Malik

Tugas: Menjaga pintu neraka.
Dalil:
"Mereka berseru, 'Wahai Malik, biarlah Tuhanmu membinasakan kami saja.' Dia menjawab, 'Kalian akan tetap tinggal (di neraka ini).'" (QS. Az-Zukhruf: 77)

10. Malaikat Ridwan

Tugas: Menjaga pintu surga.

3. Iman kepada Kitab-kitab Allah

Allah menurunkan wahyu kepada para nabi dan rasul dalam bentuk kitab-kitab suci sebagai pedoman hidup bagi manusia. Kitab-kitab tersebut adalah:

  • Taurat – diturunkan kepada Nabi Musa
  • Zabur – diturunkan kepada Nabi Daud
  • Injil – diturunkan kepada Nabi Isa
  • Al-Qur’an – diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagai kitab terakhir dan penyempurna

Dalil dalam Al-Qur'an:

"(Kami telah menurunkan) kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan membawa kebenaran, membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya." (QS. Al-Ma'idah: 48)

Sebagai Muslim, kita wajib beriman bahwa kitab-kitab sebelumnya memang diturunkan oleh Allah, tetapi telah mengalami perubahan. Sedangkan Al-Qur'an adalah kitab terakhir yang tetap terjaga keasliannya hingga hari kiamat.

4. Iman kepada Rasul-rasul Allah

Allah mengutus rasul-rasul sebagai pembimbing umat manusia menuju jalan yang benar. Mereka dipilih dari kalangan manusia, diberikan wahyu, dan memiliki sifat-sifat utama seperti jujur (shidiq), amanah, tabligh (menyampaikan), dan fathanah (cerdas).

Dalil dalam Al-Qur'an:

"Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku." (QS. Al-Anbiya: 25)

Terdapat 25 nabi dan rasul yang disebutkan dalam Al-Qur’an, dengan Nabi Muhammad ﷺ sebagai penutup para nabi (Khatamun Nabiyyin).

5. Iman kepada Hari Akhir

Keimanan kepada hari akhir berarti percaya bahwa dunia ini fana dan akan berakhir pada saat yang telah ditentukan oleh Allah. Setelah itu, semua manusia akan dibangkitkan dan dihisab atas amal perbuatannya.

Dalil dalam Al-Qur'an:

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan." (QS. Al-Ankabut: 57)

Pada hari kiamat, manusia akan melalui beberapa fase:

  1. Kebangkitan dari kubur
  2. Penghitungan amal (hisab)
  3. Penimbangan amal baik dan buruk (mizan)
  4. Jembatan Shirath – jalan menuju surga yang akan dilewati semua manusia
  5. Surga atau neraka – sebagai balasan dari perbuatan di dunia

6. Iman kepada Qada dan Qadar

Qada dan qadar adalah ketetapan Allah atas segala sesuatu, baik yang telah terjadi maupun yang akan datang. Meskipun Allah telah menetapkan takdir, manusia tetap diberikan kebebasan untuk berusaha.

Dalil dalam Al-Qur'an:

"Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir)." (QS. Al-Qamar: 49)

Keyakinan terhadap takdir terbagi menjadi dua:

  • Qada: Ketetapan Allah sejak zaman azali
  • Qadar: Perwujudan ketetapan tersebut di dunia nyata

Sebagai Muslim, kita harus menerima takdir dengan lapang dada, baik itu hal yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Namun, kita tetap diperintahkan untuk berusaha, berdoa, dan bertawakal kepada Allah.


Kesimpulan

Memahami rukun iman bukan hanya tentang mengetahui teorinya, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Seorang Muslim yang beriman dengan benar akan selalu berusaha untuk memperkuat keyakinannya, mendekatkan diri kepada Allah, dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya.

Semoga kita semua senantiasa diberikan keimanan yang kuat dan istiqamah dalam Islam. Aamiin.



Mau Gali Lebih Banyak Ilmu?
Yuk jelajahi Daftar Isi untuk artikel penuh inspirasi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahar Emas 6 Juta per Mayam: Pandangan Imam Syafi’i & Solusi Bijak untuk Calon Pengantin di Aceh

Tayamum Lengkap: Panduan Sah & Kesalahan Fatal Menurut Imam Syafi’i (Wajib Tahu!)

Hukum Shalat Jumat Saat Idul Adha Jatuh di Hari Jum'at