Doa Berbuka Puasa yang Shahih Beserta Dalilnya – Sunnah Rasulullah ﷺ

 


Doa Berbuka Puasa yang Shahih Beserta Dalilnya

Pendahuluan

Berbuka puasa adalah salah satu momen istimewa dalam ibadah puasa. Selain menjadi waktu yang paling dinanti setelah seharian menahan lapar dan dahaga, berbuka juga menjadi kesempatan untuk berdoa kepada Allah. Rasulullah ﷺ mengajarkan beberapa doa berbuka puasa, namun tidak semua doa yang sering kita dengar memiliki dasar yang kuat dalam hadits yang shahih. Dalam artikel ini, kita akan mengulas doa berbuka puasa yang memiliki dalil shahih, serta sumber rujukannya.


1. Doa Berbuka Puasa yang Paling Shahih

Dzahaba adh-dhama'u wabtallati al-'uruqu...

Lafadz Arab:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Latin:
Dzahaba adh-dhama'u wabtallati al-'uruqu wa tsabatal-ajru in syaa' Allah.

Artinya:
"Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah kembali, dan pahala telah ditetapkan, insya Allah."

Dalil dan Rujukan:

Doa ini diriwayatkan dalam beberapa kitab hadits dan dinilai hasan oleh para ulama:

  • HR. Abu Dawud (2357)
  • HR. Ad-Daruquthni dalam Sunannya (2279)
  • HR. Al-Bazzar dalam Al-Musnad (5395)
  • HR. Al-Baihaqi dalam As-Shugra (1390)

Penilaian hadits:
Hadits ini dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwa'ul Ghalil (4/39).

Kesimpulan:
Doa ini memiliki sanad yang kuat dan merupakan doa berbuka yang lebih utama untuk diamalkan.


2. Doa Berbuka Puasa yang Populer Tetapi Lemah

Allahumma inni laka shumtu...

Lafadz Arab:

اللَّهُمَّ إِنِّي لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Latin:
Allahumma inni laka shumtu wa bika aamantu wa 'alayka tawakkaltu wa 'ala rizqika afthartu.

Artinya:
"Ya Allah, aku berpuasa untuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakal kepada-Mu, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka."

Dalil dan Rujukan:

Doa ini banyak diamalkan oleh umat Islam, namun derajat haditsnya lemah (dha'if). Berikut catatan para ulama mengenai hadits ini:

  • Diriwayatkan oleh HR. Abu Dawud, Ibnu Sunni, dan Al-Hakim, tetapi sanadnya lemah.
  • Syaikh Albani dalam Irwa'ul Ghalil (4/38) menyatakan bahwa hadits ini dha'if (lemah).
  • Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni juga menyatakan bahwa sanad hadits ini tidak kuat.

Kesimpulan:
Karena hadits ini lemah, lebih baik mengamalkan doa pertama yang lebih shahih.


Kesimpulan

Dalam memilih doa berbuka puasa, umat Islam sebaiknya mengutamakan doa yang memiliki dalil kuat. Dari dua doa yang sering diajarkan, doa "Dzahaba adh-dhama'u..." lebih shahih dan lebih utama untuk diamalkan. Adapun doa "Allahumma inni laka shumtu...", meskipun populer, tetapi sanadnya lemah sehingga lebih baik dihindari jika ingin berpegang pada dalil yang kuat.

Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kita dalam menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik. Semoga Allah menerima puasa dan amal ibadah kita. Aamiin.


Referensi:

  • Abu Dawud (2357)
  • Ad-Daruquthni (2279)
  • Al-Bazzar (5395)
  • Al-Baihaqi (1390)
  • Syaikh Albani dalam Irwa'ul Ghalil (4/39)
  • Muslim.or.id & Konsultasisyariah.com

Mau Gali Lebih Banyak Ilmu?
Yuk jelajahi Daftar Isi untuk artikel penuh inspirasi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahar Emas 6 Juta per Mayam: Pandangan Imam Syafi’i & Solusi Bijak untuk Calon Pengantin di Aceh

Bayar Zakat Fitrah di Mana? Di Kampung atau di Tempat Kita Berlebaran?

Masa waktu Qashar shalat